In my current project i need to generate inventory output for Coriant/Tellabs. We have hundred device that need to be reported. And the only way that we can do is capturing show hw-inventory in each devices and do manual parsing from these logs.
In this article will cover how to install VPN Server on Google Cloud Platform. Since nowadays kids jaman now understand vpn and the related things why they use VPN.
31 Desember 2019 Negara Tiongkok memperingatkan beberapa gejala terkait adanya virus tertentu, yang sekarang ini disebut sebagai virus korona. Beberapa hari kemudian banyak negara yang memberikan travel warning dan ada juga memberlakukan travel bann bagi pengunjung yang akan berwisata dan meninggalkan Tiongkok sekitarnya meliputi Hongkong, Macau dan Taiwan.
Terimakasih untuk grub Backpacker International tanpa dirimu saya tidak akan dapat info yang bermanfaat ini. Jadi ceritanya akan ada keperluan sebulan mendatang ke Dubai (Uni Emirate Arab) yang mana untuk negara ini bagi kewarganegaraan Indonesia perlu mengajukan Visa dulu / tidak bisa menggunakan visa on arrival diatas kunjungan 3×24 jam.
Setelah ngubek2 mencari sana sini, banyak yg mereferensikan untuk pembuatan visa ini perlu menggunakan maskapai Emirates / Etihad sebagai syarat untuk pembuatan Visa UAE, yang mana rata2 harga tiket tidak cocok untuk kantong mahasiwa + masih budak korporate seperti saya ini yang menggunakan maskapai seadanya (baca: sortir tiket pesawat paling murah). Pencarian saya berakhir di grub Backpacker Indonesia, bertanya tentang visa UAE. Ada member yang memberikan informasi terkait pembuatan visa melalui website Etihad, refer ke link https://singleminglepringles.wordpress.com/2018/12/04/mari-mengajukan-visa-uni-emirat-arab-di-website-etihad/
Setelah saya cek di web site nya Etihad ternyata memang ada + bisa apply visa lewat situsnya dan juga ada keterangan seperti berikut yang membuat saya tercengang.
Ada beberapa requirement mandatory, bisa lihat dibawah :
Tidak ada persyaratan yang mencantumkan harus menggunakan maskapai tertentu
Kemudian nanti akan ada pilihan untuk pembuatan visa, ada beberapa jenis visa yang ada.
Karena kebutuhan saya sekitar 5 hari di Dubai, jadi saya pilih Tourist Visa untuk single entry (yang berlaku untuk 30 hari)
Kemudian nanti akan muncul display seperti diatas, kebetulan saya ada transit di Sri Lanka terlebih dahulu sebelum melanjutkan ke Dubai.
Kemudian isi terkait data diri
Pada step ini saya isi sesuai hotel yang udah saya book.
Kemudian attach beberapa dokumen seperti Foto, Paspor dan dokumen pendukung lain. Kebetulan waktu itu saya ada invitation letter dari perusahaan di negara tujuan, atau bila perlu bisa di attach salinan dokumen pesawat + hotel.
Dan kemudian next2, sampe tahap akhir pembayaran nanti akan muncul sekitar AED 361.26 atau waktu saya mengajukan, sekitar IDR 1.430.000 untuk biaya pembuatan visa ini.
Setelah melakukan payment nanti akan muncul informasi data untuk tracking di web sitenya.
6 Jam Kemudian – Visa Granted!!!!!
Note di awal persyaratan foto harus menggunakan background putih, saya baru sadar kalo foto saya background biru. Dan untungnya masih approved, semoga ga dipermasalahkan ketika tiba disana.
Untuk saat ini kita memang sudah sampai di era 5G yang mana merupakan generasi kelima dari standard arsitektur telekomunikasi. Meski belum resmi diimplement di Indonesia, namun kita sudah melewati teknologi 1G,2G,3G,4G.
Tulisan ini dibuat untuk sebagai catatan, terkait pekerjaan yang begitu melelahkan beberapa bulan lalu. Sebagai awal berikut adalah topologi sederhana untuk menggambarkan arsitektur 2G,3G,4G.
Sebelum pembahasan lebih lanjut sebaiknya perlu memahami 2 term terkait arsitektur dasar mobile wireless infrastrukture.
CS dan PS
CS (Circuit Switching) domain yang bertugas untuk menghandle circuit switching kayak semisal untuk voice / telponan
PS (Packet Switching) domain yang bertugas untuk menghandle packet switching kayak semisal untuk paket data / internetan
1G
Generasi pertama arsitektur mobile wireless yang mana komunikasi masih menggunakan sinyal analog melalui circuit switching dan hanya menyediakan komunikasi suara / voice (no data)
2G
Disini dikenalkan GSM, GPRS dan EDGE.
Pada tahap ini mulai diperkenalkan digital transmisi diluar analog. Yang mana generasi 2G awal ini dibuat untuk layanan komunikasi suara dengan tambahan agar bisa SMS (text messages) meski masih lambat.
Di tahap ini mulai diperkenalkan Mobile Station (MS) = HP yang didalamnya ada Subscriber Identity Module aka SIM Card. Yang mana melalui RF antenna akan konek ke Base Transceiver Station (BTS) terdekat.
Ketika Gadget kita konek 2G, berarti kita konek ke BTS (di tower terdekat), dari BTS melalui interface Abis akan di lempar ke BSC. Di BSC yang komunikasi ke BTS pakai interface Abis juga. Dari BSC untuk circuit switching-nya (voice/telponan) akan di lempar ke MGW/MSC (CS Domain) melalui interface A, sedangkan untuk packet switching (paket data) di lempar ke SGSN/GGSN (PS Domain) melalui interface Gb (control plane & user plane).
Term di 2G
Base Station Controller (BSC) – Manages the radio resources for one or more BTSs. It handles radio channel setup, frequency hopping, and handovers. The BSC is the connection between the mobile and the Mobile Switching Center (MSC).[3] Both the BTS and BSC form the BSS (Base Station Subsystem).
Mobile Switching Center (MSC) – Handles calling routing, call setup and basic switching. The MSC handles multiple BSCs as well as coordinates with other MSCs.
Gateway Mobile Switching Center (GMSC) – Routes subscriber calls in/out of the mobile network.
Home Location Register (HLR) – Database used for storage and management of subscriptions. Such as subscribers service profile, location, and activity status.[5]
Visitor Location Register (VLR) – Temporary database which is updated via the HLR whenever a new MS enters its area.
Equipment Identity Register (EIR) – A database that contains a list of all valid equipment on the network. Equipment is then marked as allowed, denied or restricted.
Authentication Center (AUC) – Provides a protected database that stores a copy of the secret key stored in each subscriber’s SIM card.
SGSN (Serving GPRS Support Node) – Responsible for authentication of GPRS mobiles, registration of mobiles in the network, mobility management, and collecting information on charging for the use of the air interface.[8]
GGSN (Gateway GPRS Support Node) – Acts as an interface and a router to external networks. Contains routing information for GPRS mobiles that is used to tunnel packets through the internal IP network to the relevant SGSN. Also collects charging data and is able to provide packet filtering for ingress traffic.
3G
Lebih dikenal sebagai UMTS (Universal Mobile Telecommunications System) dengan teknologi diantaranya ada HSPA dan HSPA+.
Ketika Gadget kita konek 3G, berarti kita konek ke NodeB (di tower terdekat), dari nodeB melalui interface IuB lalu akan di lempar ke RNC. Di RNC yang ngobrol ke nodeB pakai interface IuB juga. Dari RNC untuk circuit switching-nya (voice/telponan) akan di lempar ke MGW/MSC melalui interface IuCS, sedangkan untuk packet switching (paket data) di lempar ke SGSN melalui interface IuPS.
Term di 3G
Radio Network Controller (RNC) – Manage NodeB
4G
Disini mulai diperkenalkan segala protocol dilewatkan menggunakan IP. Dengan arsitektur yang diperkenalkan EPC dan VoLTE.
Di 4G ini untuk flownya agak sedikit berbeda. Di 4G ada yang namanya X2 interface, itu digunakan untuk handover 4G services antar eNodeB. Jadi ketika gadget kita konek ke 4G, berarti kita konek ke eNodeB (di tower terdekat), dari eNodeB melalui interface S1 lalu akan dilempar ke MME.
Seperti pada judulnya “in the nutshell”, karena memang artikel ini untuk catatan saja dan memang ga begitu lengkap. Selengkapnya cari sendiri di internet. 😛